Jumat, 18 November 2011

Senapan Tua


John adalah seorang petani tua yang sangat miskin. Pada suatu ketika di musim kemarau yang panjang, ia kehabisan uang. Ia tidak mampunyai uang sepeserpun untuk membeli makanan bagi dia dan keluarganya.
John masih mempunyai senapan tua dan tiga butir peluru. Jadi, ia memutuskan untuk keluar dan menembak sesuatu untuk hidangan makan malam keluarganya.

Saat menelusuri jalan, ia melihat seekor kelinci. Ditembaknya kelinci tersebut, tetapi luput. Kemudian, ia melihat seekor bajing. Ditembaknya bajing tersebut, tetapi luput juga.
Ketika ia berjalan lebih jauh lagi, di lihatnya seekor kalkun liar bertengger di atas pohon, tetapi saat ini ia hanya mempunyai sisa sebutir peluru. Tiba-tiba terdengar olehnya suatu suara yang berkata, “Berdoalah dahulu, bidik keatas dan tetaplah berkonsentrasi kesasaran kalkun liar tersebut.”

Pada saat bersamaan, ia melihat seekor rusa yang berada dalam posisi yang lebih mudah di tembak. Diturunkannya senapannya dan di bidiknya lebih ke bawah mengarahkan ke ular dan siap menembak.
Tetapi, suara tersebut tetap berkata padanya, “aku katakan, ‘Berdoalah dahulu, bidik keatas, dan tetaplah berkonsentrasi ke sasaran kalkun liar tersebut.”

John memutuskan untuk menuruti suara tersebut. Ia berdoa, lalu mengarahkan senapannya ke atas pohon, membidik dan menembak kalkun liar tersebut.
Paluru itu mengenai kalkun kemudian secara ajaib terpental ke bawah dan mengenai rusa, sehingga kalkun dan rusa mati. Senapan tua itu terlepas, jatuh menimpa kepala si ular dan membunuhnya sekaligus. Dan saat senapan tersebut meletus, john terpental ke sungai. Saat ia berdiri untuk melihat sekelilingnya, ia baru menyadari bahwa banyak ikan masuk ke dalam kantongnya.

Seekor rusa, seekor kalkun, dan banyak ikan untuk bekal makanan keluarga mereka. Ular itu mati konyol, karena john mendengar dan taat kepada suara Tuhan.

Makna cerita:
Berdoalah sebelum anda melakukan apa pun, bidik dan arahkan ke tujuanmu, tetapi tetaplah berpusat pada Tuhan.
Laluilah hidup hari demi hari. Ingatlah! Hanya Tuhan yang tahu masa depan kita dan bahwa ia tidak akan membiarkanmu dicobai melebihi batas kemampuanmu.
Jangan memandang pada sesamamu untuk meminta berkat. Pandanglah dan bergantunglah pada Tuhan. Ia dapat membuka pintu bagimu, pintu yang hanya dapat di buka oleh-Nya. Pintu-pintu yang kau masuki bukan dengan menyelinap, melainkan pintu gerbang terbuka yang sudah di persiapkan-Nya khusus untukmu.

Tunggu, Tenang, dan bersabarlah…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar