John adalah seorang petani tua yang sangat miskin. Pada
suatu ketika di musim kemarau yang panjang, ia kehabisan uang. Ia tidak mampunyai
uang sepeserpun untuk membeli makanan bagi dia dan keluarganya.
John masih mempunyai senapan tua dan tiga butir peluru.
Jadi, ia memutuskan untuk keluar dan menembak sesuatu untuk hidangan makan
malam keluarganya.
Saat menelusuri jalan, ia melihat seekor kelinci.
Ditembaknya kelinci tersebut, tetapi luput. Kemudian, ia melihat seekor bajing.
Ditembaknya bajing tersebut, tetapi luput juga.
Ketika ia berjalan lebih jauh lagi, di lihatnya seekor
kalkun liar bertengger di atas pohon, tetapi saat ini ia hanya mempunyai sisa
sebutir peluru. Tiba-tiba terdengar olehnya suatu suara yang berkata,
“Berdoalah dahulu, bidik keatas dan tetaplah berkonsentrasi kesasaran kalkun
liar tersebut.”
Pada saat bersamaan, ia melihat seekor rusa yang berada
dalam posisi yang lebih mudah di tembak. Diturunkannya senapannya dan di
bidiknya lebih ke bawah mengarahkan ke ular dan siap menembak.
Tetapi, suara tersebut tetap berkata padanya, “aku katakan,
‘Berdoalah dahulu, bidik keatas, dan tetaplah berkonsentrasi ke sasaran kalkun
liar tersebut.”
John memutuskan untuk menuruti suara tersebut. Ia berdoa,
lalu mengarahkan senapannya ke atas pohon, membidik dan menembak kalkun liar
tersebut.
Paluru itu mengenai kalkun kemudian secara ajaib terpental
ke bawah dan mengenai rusa, sehingga kalkun dan rusa mati. Senapan tua itu
terlepas, jatuh menimpa kepala si ular dan membunuhnya sekaligus. Dan saat
senapan tersebut meletus, john terpental ke sungai. Saat ia berdiri untuk
melihat sekelilingnya, ia baru menyadari bahwa banyak ikan masuk ke dalam
kantongnya.
Seekor rusa, seekor kalkun, dan banyak ikan untuk bekal
makanan keluarga mereka. Ular itu mati konyol, karena john mendengar dan taat
kepada suara Tuhan.
Makna cerita:
Berdoalah sebelum anda melakukan apa pun, bidik dan arahkan
ke tujuanmu, tetapi tetaplah berpusat pada Tuhan.
Laluilah hidup hari demi hari. Ingatlah! Hanya Tuhan yang
tahu masa depan kita dan bahwa ia tidak akan membiarkanmu dicobai melebihi
batas kemampuanmu.
Jangan memandang pada sesamamu untuk meminta berkat.
Pandanglah dan bergantunglah pada Tuhan. Ia dapat membuka pintu bagimu, pintu
yang hanya dapat di buka oleh-Nya. Pintu-pintu yang kau masuki bukan dengan
menyelinap, melainkan pintu gerbang terbuka yang sudah di persiapkan-Nya khusus
untukmu.
Tunggu, Tenang, dan bersabarlah…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar