Selasa, 22 November 2011

Drama 5 orang " aku dan calon ibuku"


ADEGAN 1

Narrator: suatu hari di rumah, ayah dan maria sedang bersantai di teras rumah. Lalu ayah memberitahukan kepada maria rencana untuk menikah lagi.
Ayah      : maria, papa punya rencana untuk menikah lagi. Apa pendapatmu?
Maria    : (Maria tidak mengghiraukan dan hanya sibuk dengan HPnya)
Ayah      : maria apa kamu mendengar apa yang papa katakan?
Maria    : iya. Aku mendengar apa yang papa katakana. Tapi sekakarang papa sudah keterlaluan dan hanya mementingkan diri papa sendiri.
Ayah      : maaf maria. Papa tidak mau terlalu lama bersedih dengan kepergiaan mamamu. Setiapkali papa melihat keluarga-keluarga lain, papa irih kepada mereka, dan papa yakin kamu juga menginginkan hal yang sama.
Maria    : tapi pa, aku belum siap dan aku sudah cukup bahagia punya papa dan kakak.
Ayah      : iya. papa tahu, dan papa juga mengerti perasaanmu, tapi apa kamu pernah memilkirkan perasaan papa?
Maria    : sudahlah papa. Kita bahas nanti saja. (sambil berjalan pergi dari papanya)

ADEGAN 2

Narrator: tiba-tiba datang seorang teman perempuan papa. Perempuan ini langsung menyapa aristo.
Ceniva   : hai ris, apa kabar? (langsung duduk di sebelah aristo, papa maria)
Maria    : ini siapa papa?
Ayah      : hhhmmm…mmm..,, (ayah bingung ingin mengatakan apa kepada maria)
Ceniva   : ini anakmu? Ternyata dia sudah besar ya?
Ayah      : iya, dia anak perempuanku dan aku juga punya anak laki-laki namanya stenly.
Ceniva   : trus, dimana stenly? Kenapa dia tidak kelihatan bersama kalian?
Ayah      : ohh stenly. Stenly itu sibuk dengan kuliahnya jadi jarang menghabiskan waktu bersama-sama dengan kami.
Ceniva   : ngomong-ngomong, kamu sudah beritahukan kepada anak-anakmu soal rencana kita?
Ayah      : sudah. Kalau stenly sudah tahu, tapi maria belum.
Ceniva   : kamu yakin, maria bisa menerima aku?
Ayah      : ya tentu. Aku yakin karena orang baik sepertimu mana ada yang mau menolak.
Ceniva   : oh… beguslah kalau begitu, aku tidak perlu khawatir lagi.
Ceniva   : tak terasa 2 tahun berlalu istrimu meninggal.
Maria    : untuk apa tante Tanya-tanya soal ibuku? Emangnya tante ada maksud apa?
Ceniva   : tante tidak bermaksud apa-apa! Tante hanya bertanya saja.
Maria    : pa, papakan sudah tahu, kalau maria belum siap menerima orang lain untuk menggantikan mama. Baru 2 tahun ibu meninggal papa sudah seperti ini.
Ayah      : maria, papa tidak suka kamu bicara seperti itu di depan tante ceniva.
Maria    : aku benci ayah. (maria berdiri dan langsung meninggalkan mereka)
Ayah      : maria ,,….
Ceniva   : sudalah ris, kamukan sudah tahu bagaimana sifat maria.
Ayah      : terima kasih cen, karena kamu mau mengerti sifat anakku. Tak salah aku memilih kamu untuk jadi pengganti ibu mereka.

ADEKAN 3

Narrator: Saat maria jalan-jalan di taman tiba-tiba tante ceniva datang dan menghampiri maria.
Ceniva   : hey maria, sedang apa kamu disini?
Maria    : untuk apa kamu Tanya-tanya, emangnya penting kamu tahu?
Ceniva   : maksud tante kan baik, tante hanya ingin bertanya, tapi kalau maria tidak mau menjawabnya tidak apa-apa.
Maria    : haaahh… sudalah … siapa yang mau percaya perempuan munafik sepertimu..!!
Ceniva   : kenapa maria selalu berprasangka buruk kepada tante, padahalkan maksud tante baik. Tante hanya ingin dekat dengan maria.
Maria    : aku tidak percaya dan aku tidak akan percaya padamu!
Ceniva   : ya… sudahlah kalau kamu tidak mau percaya. Tante pergi dulu ya,,,…
Maria    : sudah,, pergi sana..!!

ADEGAN 4

Narrator: saat maria pulang ke rumah dia marah-marah kemudian kakaknya heran melihat kelakuan maria.
Stenly    : hei, kenapa kamu?
Maria    : aku benci dia, dimana-mana selalu ada dia!
Stenly    : dia, dia…?? Dia siapa??.... maksudmu tante ceniva?
Maria    : ya. Siapa lagi kalau bukan dia.
Stenly    : setiap kali, kamu bertemu dengan tante ceniva, kamu selalu berpikir dia jahat. Padahal menurut kakak dia baik!
Maria    : ahh…. Orang seperti itu di bilang baik? Jangan-jangan kakak di pelet sama dia. Sampai-sampai kamu berkata baik tentang dia.
Stenly    : sssttt…. Kamu jangan berkata begitu lagi ya…
Maria    : sudalah kak. bicara sama kakak dan tante gila itu sama saja!
Stenly    : (menggelengkan kepala)

ADEGAN 5

Narrator: di ruang makan, stenly sedang makan dan ayah datang.
Ayah      : dimana adikmu?
Stenly    : yaa… biasalah pasti dia di kamar. Dia kan malas makan kalau ada papa.
Ayah      : apa karena tante ceniva?
Stenly    : iya. Tepat sekali.
Ayah      : kita harus melakukan apa lagi? Untuk membuat maria menerima tante ceniva sebagai ibu baru kalian, ayah sudah kehabisan cara untuk membuat maria menerima tante ceniva.
Stenly    : sudalah pa, nanti kita bicarakan nanti saja.

ADEGAN 6

Narrator: Ceniva datang mengunjungi rumah aristo untuk membicarakan rencana pernikahan mereka, tapi ternyata aristo tidak ada di rumah, dan dia hanya bertemu dengan maria.
Ceniva   : selamat siang….. (karena tidak ada sahutan jadi ceniva langsung masuk ke dalam rumah dan bertemu dengan maria)
Ceniva   : hai maria, sedang apa kamu?
Maria    : (dengan keadaan yang marah dan kesal) kenapa tante datang kesini? Aku tidka mau melihat muka tante lagi. Tante sudah menghancurkan hubungan aku dengan ayahku. Lalu, apa rencana tante selanjutnya?
Ceniva   : maria, tante tidak pernah berencana untuk menghancurkan hubunganmu dengan papamu tapi tante hanya ingin membantu.
Maria    : omong kosong. Membantu apa? Bantu menghabiskan uang papa? Itu yang tante maksud dengan membantu?
(tiba-tiba ayah datang)
Ayah      : hentikan maria. Kamu sungguh sudah sangat keterlaluan.
Maria    : papa jahat, papa lebih mementingkan perempuan ini dari pada aku.
Ayah      : cukup maria, cukup!
Ceniva   : mungkin dia belum menerima kehadiranku disini untuk menggantikan mamanya yang sudah meninggal 2 tahun yang lalu.
Maria    : ya, itu benar. Kamu sudah tahu, mengapa kamu masih saja mengejar ayahku? Mungkin benar apa yang aku katakana tadi kalau kamu hanya menginginkan harta kami saja? Benarkan?
Narrator: ceniva berusaha menenangkan aristo dengan memberikan nasihat kepada aristo.
Ceniva   : aristo lebih baik kita selesaikan dengan kepala dingin.
Ayah      : maria, ceniva tidak seperti apa yang kamu pikirkan.
Maria    : tapi pa, kenapa harus perempuan ini? Masih banyak perempuan lain di dunia ini.
Ayah      : kenapa kamu tidak menerima ceniva sebagai ibu barumu?
Narrator: maria diam, dan sedih karena teringat lagi dengan almarhuma ibunya.
Maria    : apakah papa pernah memikirkan perasaan maria?
Maria    : pa, sebenarnya setiap kali aku melihat tante ceniva, matanya selalu mengingatkanku kepada almarhuma ibu. Sifatku seperti ini karena aku belum mengikhlaskan mama di gantikan oleh orang lain.
Ceniva   : (mendekati maria) maria maag, karena tante kamu selalu teringat almarhuma ibumu. Tante janji kalau kamu memberikan kesempatan kepada tante, tante akan berusaha untuk menjadi yang terbaik untuk mu seperti yang kamu inginkan.
Narrator: tiba-tiba stenly masuk.
Stenly    : maria, kami sangat menyayangimu, kami tidak ingin kamu selalu larut dalam kesedihan.
Narrator: maria hanya diam, dan memikirkan kata-kata kakaknya!
Ceniva   : aku akan mencoba menjadi ibu yang baik untuk kamu dan kakakmu. Apakah kamu mau memberikan kesempatan kepadaku?
Narrator: maria berpikir dan mulai membuka hatinya untuk ceniva.
Maria    : baiklah, aku menerima tante sebagai ibu baruku.
Ayah      : terima kasih maria.
-THE END-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar