Sabtu, 19 November 2011

Nama Baik


Alkisah pada suatu ketika, Angin, Air, dan Nama Baik mengadakan perjalanan bersama-sama.
Angin, seperti bisa, datang dengan terburu-buru seperti orang yang sedang marah. Kadang-kadang melompat-lompat di suatu tempat dan kadang menendang debu tempat lainnya.

Air berjalan dalam bentuk seorang putri. Ia selalu membawa sebuah kendi di tangannya, meneteskan beberapa tetesan air di atas tanah sekitarnya.
Nama baik berjalan dalam bentuk seorang pemuda yang tampan dengan sikap-sikap yang baik, namun sedikit pemalu.
Mereka saling menyukai, meskipun mereka sangat berbeda satu dari yang lainnya. Ketika mereka harus berpisah, mereka bertanya, “kapan kita dapat bertemu untuk mengadakan perjalanan bersama lagi?”

Angin menjawab, “kalian akan selalu menemukan aku di puncak gunung atau melompat-lompat di sekitar kakimu. Aku meniup debu kemana pun kamu pergi”
Air berkata, “aku juga akan selalu ada di sekitarmu. Kamu bisa pergi ke laut atau sungai, bahkan ke dapur untuk menemuiku.”
Nama baik tidak mengatakan apa-apa. Angin dan Air bertanya, “Nama Baik, kapan dan dimana kita akan bertemu kamu lagi?”
Nama Baik menjawab, “Kalian tidak akan bertemu dengan aku lagi, dimana pun juga. Siapapun yang telah kehilangan aku sekali saja, tidak akan pernah bisa mendapatkan aku lagi.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar